Beberapa hari ini sosmed isinya keluhan pemain online shop.
Ke FB, isinya orang mengeluh "FB Ad tak seperti dulu".
Ke Tiktok, pun juga nyambat: "Tiktok shop tak seperti dulu".
Ke IG, pada bilang kalau potongan marketplace makin gak ngotak.
Kita seolah gak bisa ngapa-ngapain kecuali mengeluhkan perubahan ini di sosmed.
Padahal, perubahan itu keniscayaan. Dimanapun olshop kita, pasti ada yang namanya algoritma.
Jadi gimana, adakah solusinya?
The Rise Of Independent Online Store
Jika ente baca tulisan ane, kemaren kita bahas tentang apakah AGC masih works di 2025.
Disitu ane sentil dikit tentang bagaimana algoritma ada dimana-mana.
Kita semua tertarik dengan cara ulik-ulik untuk memaksimalkan hasil algoritma yang baru.
Tetapi, sedikit yang siap ketika algo berubah. Padahal setidaknya tiap 6 bulan biasanya pasti ada perubahan algo.
Otomatis perlu ada cara untuk bisa meminimalisir dampak buruk perubahan ini. Salah satunya adalah dengan memiliki database pelanggan sendiri.
Karena itu sekarang pembuatan website untuk online shop mulai meningkat lagi.
Jika ente mau pindah dari marketplace ke website, ini strategi yang perlu ente lakuin biar ga makin boncos:
Pindah haluan ke website tidak mudah. Jika ente terlanjur dimanjakan dengan traffic dari marketplace, maka sebaiknya tidak pindah tapi pakai cara nggandol alias piggybacking dari marketplace.
Caranya?
Tetap jualan di marketplace, tapi di dalam paket beri brosur atau kartunama berisi informasi website dan whatsapp ente. Bilang ke pelanggan untuk menyimpan nomor wa tadi, agar kalau order, bisa langsung ke ente sob.
Resikonya?
Tidak ada lagi free ongkir.
Website butuh biaya pembuatan dan perawatan.
Benefitnya?
Ente tetap dapat traffic dari marketplace
Tetapi order selanjutnya tidak ada lagi potongan marketplace.
Sewaktu-waktu algo berubah, ente sudah punya database pelanggan.
Agar pelanggan mau nyimpan nomor, ente bisa beri benefit tambahan jika mau order langsung. Entah itu kasih free ongkir atau kasih diskon. (Bisa diambil dari potongan marketplace tadi)
Jika sudah mulai kerepotan dengan penjualan, ente bisa mulai pakai website agar penjualan berjalan otomatis. Pelanggan yang didapat dengan cara ini, insyaAllah repeat ordernya lebih gede. Karena mereka sudah ga compare-compare lagi dengan penjual marketplace. Di website sendiri, ente adalah satu-satunya penjual.
Bagaimana jika customer tidak mau pindah?
Tidak apa-apa. Pelan-pelan saja sob.
Ngumpulin pelanggan itu pelan-pelan gpp asal ada progress. Fokus gedein Lifetime Value (LTV) pelanggan.
Ingat yang kita bahas pelanggan, bukan sekedar pembeli.
Pelanggan itu berlangganan.
Artinya repeat order.
Dan repeat order adalah impian kita bukan?
Daripada terus terusan perang harga?
Toh dengan makai website sendiri keuntungannya tidak dibagi.
Sobat persekongkolan ente,
Buchin
PS: Suka dengan tulisan ini? Ane bisa bantu ente lebih jauh lagi:
- Ngopi bareng (Max 2 Orang) buat bahas optimasi bisnis/usaha/website/sosmed ente. Jadwalin disini sob.
- Atau cek software-software siap pakai yang memudahkan ente buat panen dolar, siapa tau cocok. Cek disini.
Komentar
Posting Komentar